"Sudah tidur sana, ayah capek, besok saja ayah bacakan ceritanya ... ",ucap seorang ayah sedikit membentak kepada putri kecilnya yang merengek dibacakan sebuah cerita pengantar tidurnya.
Dengan wajah sedih sikecil yang baru saja naik kelas dua SD itu masuk ke kamar tidurnya.
Esok yang cerah, sang ayah berangkat cukup pagi dari biasanya, setelah semalam suntuk menyiapkan presentasi bisnis untuk customer perusahaannya yang akan audit hari ini.
Hari yang melelahkan, bukan hanya harus dijalani tapi harus optimis dan semangat selalu.
Jam Tujuh malam, sekertaris sang ayah menghubungkan line teleponnya dari rumah sakit.
Pihak RS mengkhabarkan sang ayah bahwa putri kecilnya mengalami kecelakaan.
Setiba di rumah sakit, apa yang terlihat ? putri mungilnya terbujur tanpa nyawa.
Sang suster menghampiri sang ayah, memberitahukan bahwa sebelum tarikan nafas terakhir, sang putrinya berbisik lirih "Ayah, tolong bacakan cerita itu ... "
Sang ayah menangis membisu, menyesali mengapa tadi malam dia tidak membacakan cerita yang dipinta putri kesayangannya, menemani kepergian yang sudah menjadi takdirnya.
"Jangan menunda sampai esok atau nanti untuk memberikan kasih sayang, karena esok atau nanti bisa jadi waktu tang terlambat".
Feb 8, 2008
Bacakan cerita itu ...
Posted by opera classic at 5:12 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment