Kecelakaan yang besar bagi orang-orang yang rusak budi pekertinya, melupakan tata krama dan lalai dari sopan santun.
Semua kebaikan bermula dari budi pekerti yang baik, dan kehancuran bermula dari budi pekerti yang buruk.
Budi pekerti adalah benih yang ditanam di dalam hati, semakin baik hati seseorang, maka semakin subur budi pekerti itu tumbuh dalam kepribadiannya dan akan mendominasi sikap serta tingkah lakunya.
Ketinggian budi pekerti seseorang bisa dilihat mulai dari kecerahan wajahnya, sorotan matanya, kata-kata yang keluar dari lidahnya, caranya mulai dari ia duduk, berdiri sampai berjalan dan bahkan saat dia tidur.
Wajah yang cerah, dan disertai senyuman merupakan pertanda bahwa orang itu memiliki hati yang baik, dan wajah kusam tanpa senyuman bisa diprediksi bahwa orang tersebut memiliki hati yang keruh, dangkal dan gampang bergolak. Sorot mata yang lembut tetapi tegas akan memperlihatkan betapa kuat dan kokohnya hati orang tersebut. Pandangan yang tajam mendelik lebih mencerminkan hati yang keras dan kaku.
Orang yang memiliki budi pekerti yang baik selalu disertai wajah yang berseri dan senyuman tulus dalam kehidupan pergaulannya.
Pembicaraan yang keluar dari bibir seseorang sangat menentukan tinggi rendah budinya. Sopan kepada yang tua, santun kepada yang sebaya dan lembut kepada yang lebih muda dalam berbicara merupakan salah satu ketinggian budi pekerti. Sebaliknya berbicara tanpa memperhitungkan lawan bicara, berbicara seenak yang ingin diucapkannya, berbicara dengan suara keras, berbicara dengan melebih-lebihkan isi pembicaraan, menandakan bahwa orang itu kurang budi pekertinya.
Demikian juga cara kita mulai dari duduk, berdiri dan berjalan dapat mencerminkan budi pekerti kita. Duduk dengan mengangkat kaki, bersandar sekehendak hati, memperlihatkan betapa rendahnya budi pekerti kita. Berjalan dengan dada membusung, pandangan mendongak, hanya akan memperlihatkan keangkuhan. Orang yang angkuh adalah orang yang egonya terlalu tinggi dan budi pekertinya terlalu rendah.
Budi pekerti akan sangat jelas terlihat dan terukur dalam kehidupan pergaulan dengan orang lain. Standar dari orang yang berbudi pekerti adalah apabila orang lain merasa selamat dari lidah (ucapan) dan tangan (perbuatan) nya, dan sebaliknya bilamana orang di sekeliling kita merasa tidak nyaman dengan kehadiran kita, maka pastinya ada yang salah dengan sikap, perkataan dan perbuatan kita. Ada yang hilang dari budi pekerti kita.
Dan budi pekerti akan subur tumbuh seiring dengan semakin banyaknya orang disekeliling kita yang tidak hanya nyaman dengan kehadiran kita, tetapi bahkan membutuhkan kita. Ada yang hilang jika kita tidak ada di antara mereka.
Baiklah, mulai sekarang lebih baik menjaga badan dan hati kita dalam bergaul dan berkomunikasi dengan siapa saja dengan semua orang. Semua orang pasti akan menilai diri kita setidaknya pada pertemuan yang pertama, namun alangkah baiknya jika kita selalu menilai dan mengukur diri kita, sampai seberapa dalam dan tinggi tata krama kita.
Dan alangkah baiknya, setiap saat kita membenahi budi pekerti kita sesempat dan secepat yang kita bisa.
Jun 12, 2008
Budi Pekerti
Posted by opera classic at 2:10 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment