Pernahkah kau sadari sejenak saja
Berlabuhnya cinta ini hanya kepadamu
Bersandarnya hati ini hanya kepadamu
Jika pernah
Mengapa kamu melukaiku
Andai kau menerimaku karena rasa ibamu
Mengapa semakin hari smakin kau hancurkan hatiku
Andai kamu menerimaku karena kasih sayangmu
Mengapa smakin hari smakin kau lukai
Andai kamu menerimaku karena benci dan dendammu
Mengapa tidak kau bunuh saja aku
Aku takkan berdaya melawanmu
Aku lelaki bertekuk di hadapmu
Jika memang tiada rasa sayang di hatimu kepadaku
Ku tak berharap ibamu untuk tak menolakku
Memang cintaku padamu lumpuhkan jiwaku
Tak berarti aku harus menangis dan mengemis di hadapmu
Aku seorang lelaki sahabat (jika kau inginkan aku menyebutmu demikian)
Aku punya harga diri teman
Aku punya toleransi wahai gadis
Aku punya rasa hormat kepadamu
Jika kau meragukan diriku menjadi pendampingmu
Cukup ucapkan kepadaku satu kata saja
Dan aku akan ikhlaskan kebahagiaanmu
Jika kau diam dan berpaling
Aku merasa kau berkhianat
Aku merasa luka di hatiku
Banyak kata yang tergores dan titikkan air mataku
Karena sakit kau lukaiku
Aku terdiam kepadamu karena aku tak mampu bicara
Aku sakit dan terluka
Baiklah, aku masih memilih diam atas semua yang ingin kau lakukan
Aku berusaha untuk tak peduli pada apa harapmu padaku
Aku lelaki yang terluka karenamu
Maaf jika suatu hari hatiku membeku karena sikapmu
Maaf jika kelak cintaku mati
Maaf jika nanti aku takkan bisa mencintaimu lagi
Aku lelaki yang menangis karenamu
Kemarin sore aku melihatmu bersama dengan yang lain, kuharap bukan kamu, jika kamu, kuharap hanya mimpi.
Sep 30, 2008
Aku lelaki yang menangis karenamu
Posted by opera classic at 4:27 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment