Besok Lebaran ?

Mungkin ada yang lusa ? beberapa tahun terakhir ini kerap terjadi double lebaran (1 Syawal).
Biasanya antara NU dan Muhammadiyah. STOP dulu masalah perbedaan !!

Bila terdengar kata lebaran, maka kata lain yang sering diingat adalah pulang kampung alias mudik. Fenomena setahun sekali ini sudah jadi budaya. Karena memang pada waktu lebaran inilah para pekerja-pekerja yang daerah asalnya jauh (bahkan sampai luar pulau seperti saya he he he) bisa mudik karena liburnya cukup panjang. Biasanya libur nasional ditambah cuti 6 hari kerja.

Trus, mungkin teringat ketupat. Kenapa mesti ketupat ya ...? kok bukan kue lapis, ledre, atau yang lainnya. Oh ya, saya ingat ketika melihat ibu saya memasak ketupat. Ternyata pangan dari beras ketan yang dibungkus anyaman daun kelapa/pandan itu harus didihkan berkali-kali berjam-jam. Awet, disimpan berhari-hari tidak expired bau dan rasanya.
Apa mereka yang mudik jauh bawa ketupat nggak ya? ... itung-itung buat bekal selama di jalan.

Trus teringat sungkem. Tahun ini terpaksa nggak bisa sungkem sama ayah ibu dan family/saudara karena memang tahun ini nggak mudik.
Selain waktunya pendek (5 hari PP, sedangkan libur cuma 9 hari) juga kantong lagi gembos.
Hhhhmmm, coba bisa pulang kampung semau gue (bisa kalau komisi adsensenya tembus ratusan USD saja).

So, sungkem ortu diwakili ke pakde/bude yang ada di Surabaya saja.

Lebaran tahun ini, rasa hati agak sedih kalau nggak bisa dikatakan terluka (yah, karena si dia).

Selamat Lebaran, bagi yang poelang kampoeng, hati-hati dijalan, perhatikan barang bawaan anda, sebaiknya jangan mudah menerima pemberian dari orang lain terutama berupa makanan/minuman,dll.

MOHON MAAF LAHIR BATHIN