5 why ... ?
Yup, saya mengenal dan mengingat kata ini dari sebuah perusahaan langganan yang bergerak di bidang manufacturing elektronik.
5 Why adalah sistem mereka dalam mem-follow up suplier (kami) jika ada bad produk yang disupplai terdeteksi oleh mereka.
Karena perusahaan tempat saya bekerja adalah perusahaan yang bergerak di bidang kotak karton gelombang (corrugated carton box, kerennya), maka beberapa kriteria defect karton antaranya ; poor printing (cetakan belang), shift printing (cetakan geser), overlap (flap ketika ditutup tumpang tindih), gap joint (sambungan lidah dengan lebar kedua dari karton menganga melebihi 6 mm), blur printing (cetakan njembret), torn (karton sobek), joint homo (karton yang double joint dijoint sisian), dll.
Dari NG yang ditemukan tersebut mereka menerbitkan form yang namanya 5 Why. Form ini digunakan sebagai supplier defect countermeasure report.
Dalam form tersebut berisi :
1. Deskripsi nama barang yang NG.
2. Deskripsi NG.
3. Kategori NG (mayor/minor).
4. 5 why terjadinya NG.
5. 5 why kejadian NG tidak terdeteksi sampai terkirim ke pelanggan.
6. Countermeasure terhadap NG ; mulai kapan, oleh siapa, dimana, apa, dan bagaimana
7. Countermeasure NG tidak terdeteksi ; mulai kapan, oleh siapa, dimana apa, dan bagaimana.
8. Verifikasi dari contermeasure oleh yang bertanggungjawab.
Jika 5 why tersebut adalah sebuah sistem dari perusahaan dalam mengendalikan mutu terhadap produk yang mereka order kepada supplier dan sekaligus tindaklanjut pengobatan dan pencegahan terhadap bad produk tersebut di sisi langganan, bagaimana dengan para blogger, tidakkah kita perlu menetapkan sebuah sistem yang mengenali kekurangan dari blog kita, kemudian follow up apa yang harus dilakukan untuk memperbaikan kekurangan tersebut. Tentu saja, semua ini harus dimulai dengan menentukan standar-standar minimal yang harus ada dalam sebuah blog.
Berikut 5 why saya coba uraikan untuk blog :
1. Deskripsi blog
2. Deskripsi cacat blog
3. Kategori cacat (prioritas/standar)
4. 5 why terjadinya cacat
5. 5 why cacat tidak diketahui sampai blog dipublikasikan di internet
6. Countermeasure (tindak lanjut penanganan masalah yang terukur) terhadap no.4
7. Countermeasure (tindak lanjut penanganan masalah yang terukur) terhadap no.5
8. Diverifikasi oleh pemilik blog
Nah, jika 5 why yang pertama diterbitkan oleh sebuah perusahaan untuk perusahaan lain (suppliernya), 5 why for blogger siapa yang menerbitkannya dan kepada siapa ?
Jika sebuah standar kelayakan sebuah blog sudah ditentukan maka 5 why tersebut bisa diterbitkan oleh siapa saja termasuk empunya blog itu sendiri kepada sang pemilik blog.
Dan sejauh mana wewenang dan legitimasi dari 5 why ini, mungkin hanya sebatas kesadaran dari masing-masing blogger dalam memenuhi standar blog yang seharusnya.
Dengan demikian sebuah standar blog yang dibuat adalah sebuah studi kelayakan terhadap blog untuk layak diperlihatkan kepada orang lain (di dunia ini).
5 why ini paling tidak adalah sebuah inner journey blog, intropeksi yang diharapkan membawa perkembangan positif dari blog tersebut.
Oct 16, 2008
5 Why for Blogger
Posted by opera classic at 2:38 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment