Seorang Aku sering mendengar kata cinta dan variannya seperti cinta mati, cinta buta, cinta suci, cinta gila, dan cinta-cinta yang lain. Seorang Aku selama ini belum sempat berpikir apa arti dan makna cinta.
Tau-tau seorang Aku terserang juga oleh cinta. Dia merasakan cinta melanda dirinya kepada seorang gadis, siang malam terbayang wajahnya, susah tidur merindukan dirinya. Hatinya bahagia mendengar namanya disebut, jiwanya pulih melihat wajahnya walau sekejap. Seorang Aku benar-benar jatuh cinta, tetapi belum juga mendapati arti dari cinta.
Akhirnya seorang Aku mendapati sebuah bab tentang cinta dari sebuah buku yang kadang dia baca menjelang tidur.
Buku mengatakan bahwa cinta adalah kecenderungan tabiat terhadap sesuatu yang membuat enak. Dan jika cinta melanda begitu berat, akan timbul yang dinamakan rindu. Orang yang dilanda cinta dan rindu mereka pasti mabuk. Istilah beken abad 19 adalah mabuk asmara.
Berikut beberapa kisah cinta, rindu dan mabuk yang ditulis di buku itu.
Seekor unta yang sedang mabuk, dia mampu tidak makan selama 40 hari dan bila diberi beban muatan yang berat maka dia tetap akan memikulnya dan membawanya menempuh perjalanan jauh.
Zulaikha kehilangan harta dan kecantikannya karena cintanya kepada Yusuf as. Sebelumnya dia memiliki mutiara dan kalung yang beratnya dipikul oleh 70 ekor unta. Tiap ada orang yang datang kepadanya menyebut nama Yusus a.s atau membawa khabar tentang Yusuf a.s, maka diberikanlah kalung dan hartanya kepada orang tersebut hingga membuat orang itu kaya seketika.
Seorang pemuda yang gila terhadap Laila, tiada melihat yang ada selain Laila. Ketika ditanya, “Siapa dirimu ?” Maka dia menjawab, “Aku Laila.” Suatu hari dia berjalan melewati rumah Laila, dia melihat ke atas langit. Dikatakan kepadanya, “Hai orang gila, lihatlah ke jendela, mungkin kau bisa melihat Laila ada di sana” Dia menjawab “Aku cukup melihat bintang yang cahayanya memantul di jendela rumah Laila.”
Mansyur Al-Hallaj ketika akan dihukum mati, ditanyakan kepadanya oleh Asy Syubali, “Wahai Mansyur, apa itu kecintaan ?” Dia menjawab “Wahai Syubali, jangan tanya hal itu hari ini, tanyalah besok pagi!” Ketika esok tiba dan Al-Hallaj diseret dari penjara untuk dihukum mati di depan umum, dia berteriak kepada Asy Syubali, “Wahai Syubali, kecintaan itu berawal dari terbakar, berakhir dengan terbunuh !”
Al-Hallaj tiada melihat yang ada selain Tuhan yang ia cintai. Sehingga ketika suatu hari ia ditanya, “Siapa engkau ?” Dia menjawab “Aku Tuhan Yang Haq”
Seorang pemuda meminta kepada Isa a.s, “Wahai Isa, mohonkan kepada Tuhanmu agar aku dianugerahi cinta seberat zarrah terhadapNya” Isa berkata “Kau tidak dapat menahan cinta seberat satu butir zarrah” Pemuda itu kembali meminta “Kalau begitu seberat setengah butir zarrah saja” Isa a.s pun memohon kepada Tuhannya agar dikaruniakan di hati pemuda itu cinta seberat setengah butir zarrah.
Kemudian berselang waktu yang cukup lama, Isa a.s tidak pernah berjumpa dengan pemuda itu lagi. Orang-orang bilang, pemuda itu menjadi gila dan pergi ke gunung.
Isa a.s memohon kepada Allah agar berjumpa dengan pemuda itu. Didapatinya pemuda itu sedang berdiri diantara gunung-gunung, berdiri di atas sebuah batu besar sedangkan pandangannya mendelik ke atas langit. Isa memberi salam, tetapi pemuda itu diam, menolehpun tidak. “Aku Isa”, Isa kembali menyapa, namun dia tetap saja tak bergeming.
Oleh Allah swt, Isa a.s diberi wahyu, “Demi keagungan dan kemuliaanku, bagaimana mungkin seorang yang Ku anugerahi cinta seberat setengah butir zarrah bisa melihat, mendengar dan merasakan sesuatu selain dari Aku ?”
( Dikutip dari salah satu karya Imam Al-Ghozali).
Oct 28, 2008
Cinta
Posted by opera classic at 1:44 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment