Diusia belasan, tanah kelahiran hujan peluru, tangisan dan darah adalah hal biasa, sebagaimana kelaparan dan wabah. Tiap hari terhitung nyawa pergi, apa ini hukum alam mengurangi penghuni bumi.
Diusia kanak, senjata jadi kebutuhan bukan sekedar mainan. Perang memanggilmu, dan kamu tau hidupmu mungkin tinggal hari esok, padahal kanakmu belum usai.
Oct 27, 2008
Kecil-kecil perang
Posted by opera classic at 1:37 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment