Hujan turun deras menjelang bulan sebelas
Menyirami halaman depan yang selama ini gersang
Rerumputannya kembali tumbuh hijau
Yang dulu meranggas dimusim kemerau
Kali kecil naik sampai pinggang
Bau tanah basah menguap dari kebun belakang
Aroma pagi terasa hingga siang
Suasana hati sejuk riang
Lelah luluh tak tunggu larut
wajah – wajah pulas tak berkerut
seakan hilang semua kemelut
seakan hidup tanpa maut
Musim hujan indah
Oct 29, 2008
Musim Hujan
Posted by opera classic at 9:56 AM 0 comments
Oct 28, 2008
Cinta
Seorang Aku sering mendengar kata cinta dan variannya seperti cinta mati, cinta buta, cinta suci, cinta gila, dan cinta-cinta yang lain. Seorang Aku selama ini belum sempat berpikir apa arti dan makna cinta.
Tau-tau seorang Aku terserang juga oleh cinta. Dia merasakan cinta melanda dirinya kepada seorang gadis, siang malam terbayang wajahnya, susah tidur merindukan dirinya. Hatinya bahagia mendengar namanya disebut, jiwanya pulih melihat wajahnya walau sekejap. Seorang Aku benar-benar jatuh cinta, tetapi belum juga mendapati arti dari cinta.
Akhirnya seorang Aku mendapati sebuah bab tentang cinta dari sebuah buku yang kadang dia baca menjelang tidur.
Buku mengatakan bahwa cinta adalah kecenderungan tabiat terhadap sesuatu yang membuat enak. Dan jika cinta melanda begitu berat, akan timbul yang dinamakan rindu. Orang yang dilanda cinta dan rindu mereka pasti mabuk. Istilah beken abad 19 adalah mabuk asmara.
Berikut beberapa kisah cinta, rindu dan mabuk yang ditulis di buku itu.
Seekor unta yang sedang mabuk, dia mampu tidak makan selama 40 hari dan bila diberi beban muatan yang berat maka dia tetap akan memikulnya dan membawanya menempuh perjalanan jauh.
Zulaikha kehilangan harta dan kecantikannya karena cintanya kepada Yusuf as. Sebelumnya dia memiliki mutiara dan kalung yang beratnya dipikul oleh 70 ekor unta. Tiap ada orang yang datang kepadanya menyebut nama Yusus a.s atau membawa khabar tentang Yusuf a.s, maka diberikanlah kalung dan hartanya kepada orang tersebut hingga membuat orang itu kaya seketika.
Seorang pemuda yang gila terhadap Laila, tiada melihat yang ada selain Laila. Ketika ditanya, “Siapa dirimu ?” Maka dia menjawab, “Aku Laila.” Suatu hari dia berjalan melewati rumah Laila, dia melihat ke atas langit. Dikatakan kepadanya, “Hai orang gila, lihatlah ke jendela, mungkin kau bisa melihat Laila ada di sana” Dia menjawab “Aku cukup melihat bintang yang cahayanya memantul di jendela rumah Laila.”
Mansyur Al-Hallaj ketika akan dihukum mati, ditanyakan kepadanya oleh Asy Syubali, “Wahai Mansyur, apa itu kecintaan ?” Dia menjawab “Wahai Syubali, jangan tanya hal itu hari ini, tanyalah besok pagi!” Ketika esok tiba dan Al-Hallaj diseret dari penjara untuk dihukum mati di depan umum, dia berteriak kepada Asy Syubali, “Wahai Syubali, kecintaan itu berawal dari terbakar, berakhir dengan terbunuh !”
Al-Hallaj tiada melihat yang ada selain Tuhan yang ia cintai. Sehingga ketika suatu hari ia ditanya, “Siapa engkau ?” Dia menjawab “Aku Tuhan Yang Haq”
Seorang pemuda meminta kepada Isa a.s, “Wahai Isa, mohonkan kepada Tuhanmu agar aku dianugerahi cinta seberat zarrah terhadapNya” Isa berkata “Kau tidak dapat menahan cinta seberat satu butir zarrah” Pemuda itu kembali meminta “Kalau begitu seberat setengah butir zarrah saja” Isa a.s pun memohon kepada Tuhannya agar dikaruniakan di hati pemuda itu cinta seberat setengah butir zarrah.
Kemudian berselang waktu yang cukup lama, Isa a.s tidak pernah berjumpa dengan pemuda itu lagi. Orang-orang bilang, pemuda itu menjadi gila dan pergi ke gunung.
Isa a.s memohon kepada Allah agar berjumpa dengan pemuda itu. Didapatinya pemuda itu sedang berdiri diantara gunung-gunung, berdiri di atas sebuah batu besar sedangkan pandangannya mendelik ke atas langit. Isa memberi salam, tetapi pemuda itu diam, menolehpun tidak. “Aku Isa”, Isa kembali menyapa, namun dia tetap saja tak bergeming.
Oleh Allah swt, Isa a.s diberi wahyu, “Demi keagungan dan kemuliaanku, bagaimana mungkin seorang yang Ku anugerahi cinta seberat setengah butir zarrah bisa melihat, mendengar dan merasakan sesuatu selain dari Aku ?”
( Dikutip dari salah satu karya Imam Al-Ghozali).
Posted by opera classic at 1:44 PM 0 comments
Oct 27, 2008
Anjing
Seekor anjing termenung,bersandar di teduh tong sampah pinggir trotoar. Badannya lusuh.
Pikirannya melayang mengingat pemandangan yang ia lihat kemarin. Seekor anjing yang dirawat dengan baik, gagah, sedang diajak jalan-jalan oleh majikannya. Pasti, makanannya terjamin gizi dan kebersihannya.
Tapi yang menjadi fokus pikirannya bukan temannya yang bernasib baik, menjadi piaraan orang kaya, tetapi yang dipikirkannya adalah siempunya anjing, sang manusia kaya itu.
Dia begitu kaya, lihat saja rumahnya di perumahan elit itu ada kolam renang dan lapangan golfnya.
Mungkin saja punya istri muda, dengan kekayaannya yang seabrek itu, tidak sulit baginya dapatkan bini muda dan segar, pikir anjing iri. Ah, sungguh enak jadi manusia.
Lihat saja temannya sesama anjing yang dipelihara oleh manusia, mereka diberi makan yang enak-enak dan bergizi, tiap pagi dimandikan dan diajak jalan-jalan di taman. Dengan kehidupan peliharaannya saja membuat aku jadi iri, pasti kehidupan manusia itu jauh-jauh lebih wah lagi.
Kemana-mana tinggal minta diantarin supir, di kantor punya sekertaris cantik. Uangnya cukup dibuat makan tujuh turunannya. Ah, andaikan aku menjadi manusia, bathin anjing semakin iri.
Seandainya aku jadi manusia, pertama-tama ku akan mengangkat derajad kehidupan kaum anjing.
Mereka akan kubuatkan perumahan anjing walaupun tidak terlalu elit, paling tidak bisa menjadi tempat mereka berteduh di kala kepanasan atau kehujanan. Akan aku beri mereka pengertian, bahwa mereka bisa merubah nasib mereka menjadi lebih baik dan mengangkat martabat mereka agak ke atas sedikit demi sedikit. Anjing melanjutkan hayalannya.
Akan aku beri penyegaran alam pikiran mereka yang selama ini terpuruk. Memang kenyataan tidak bisa dipungkiri bahwa kehidupan kaum anjing kehidupan gelandangan, tidak memiliki rumah, panas kepanasan, hujan kehujanan. Kalau lapar harus mengais dari satu tong sampah ke tong sampah yang lain. Ya, memang ini adalah kenyataan kaum anjing, tapi ingat kenyataan ini bisa berubah selama kita bersemangat untuk melawan kenyataan, paling tidak hati dan pikiran berkata tidak pada kenyataan yang ada. Dan perlu diingat juga, betapa kebebasan yang dimiliki kaum anjing begitu luas, seakan tak terbatas. Banyak manusia iri dengan kebebasan ini.
Tau tidak, kalau kehidupan manusia semakin terjepit, dengan perkembangan dunia teknologi, dunia manusia hanya selebar daun kelor saja. Contohnya para artis, memang mereka terkenal dan kaya, tapi kehidupan mereka tidak pernah tentram bila privasinya dijadikan santapan media yang selalu memburu setiap waktu.
Atau para pejabat, kelihatan mereka kaya, tapi percaya atau tidak setiap saat mereka merasa tidak tenang dengan kekayaan mereka, karena banyak jalan licin yang mereka tempuh untuk memperoleh keduniaan mereka. Mereka selalu was-was bila sewaktu-waktu KPK datang menggeledah rumah mereka dan mengajak mereka berbincang di kursi pesakitan.
Dengan kebebasan yang begitu merdeka di dunia anjing, seharusnya kaum anjing bersyukur. Ungkapan syukur ini bisa diwujudkan dengan tidak menyalahgunakan kebebasan yang mereka punya hingga kelewatan batas.
Bilamana di lain sisi mereka diangkat jadi peliharaan manusia, itu bukan berarti mereka dijadikan budak oleh manusia. Para anjing yang mendapat nasib baik ini harus diberi pemahaman agar tidak salah paham dan salah kaprah dalam menerima keadaan mereka ini. Mereka dibuatkan rumah bukan untuk dipenjara tetapi demi keamanan mereka. Belum lagi makanan mereka terpilih gizinya, memang bagi sebagian anjing kurang menikmati rasanya, tetapi yang paling utama dari makanan adalah untuk kelangsungan kehidupan. Nah, bagaimana hidup dapat berlangsung dengan baik, jika makanan yang kita makan tidak sehat. Jadi saya amat-amat heran melihat ada anjing yang sudah diberi makanan bergizi oleh majikannya, masih saja mengais di tong sampah, dengan alasan klasik, tidak biasa.
Terlebih lagi jika harus iri dengan kehidupan manusia. Memang kelihatan sekali enak, tapi kaum anjing tidak mengetahui lebih dalam, kalau kehidupan manusia penuh gelombang yang suatu saat akan menghempaskan manusia sendiri.
Banyak yang harus dipikirkan oleh manusia, mulai dari tagihan listrik sampai pajak mobil. Memang sih kalau punya banyak uang semua aman-aman saja, tetapi bagaimana ketika apes, rejeki lagi kempes, sakit-sakit, semua pasti jadi beban pikiran. Banyak manusia kaya yang mati muda, karena tidak kuat dengan kehidupan yang dijalaninya. Ya sih, karena ajal pastinya.
Menjadi anjing lebih enak daripada menjadi manusia, jadi kaum anjing jangan terlintas pikiran untuk menjadi manusia. Anggapan bahwa manusia memelihara anjing adalah perbudakan oleh manusia itu salah kaprah. Itu pikiran kalut kaum anjing saja. Coba lihat lebih cermat lagi, pagi-pagi anjing dimandikan dan diberi sarapan bergizi oleh manusia, kemudian diajak jalan-jalan. Siang hari dibiarkan tidur atau santai-santai saja, dan malam hari dibawa kesalon yang tarifnya jutaan rupiah. Anjing tidak perlu melakukan apa-apa, hanya menurut saja. Manusia telah melalakukan segalanya, bahkan menghabiskan duit jutaan sampai puluhan juta tiap bulannya demi dia. Nah, coba dipikir sekali lagi, siapa melayani siapa. Manusia melayani anjing kan ...?
Memang enak jadi anjing. Punya kehidupan bebas, dilayani manusia, tidak perlu mikir tagihan, tidak perlu takut disidang karena korupsi. Hidup nyaman karena privasi terjaga, jauh dari publikasi. Beda dengan manusia, semakin kaya dan terkenal, provasinya semakin diburu.
Pokoknya nyaman jadi anjing, nyebrang jalan sembarangan pun tidak ada polisi yang menangkap.
Aku heran mengapa ada anjing yang iri pada kehidupan manusia.
Enak benar ya jadi anjing, ah ... seandainya aku jadi anjing, pikir anjing yang kemudian tertidur tidak mampu menahan kantuknya.
(inspirasi cerpen Putu Wijaya berjudul Anjing (1))
Posted by opera classic at 5:18 PM 0 comments
Kecil-kecil perang
Diusia belasan, tanah kelahiran hujan peluru, tangisan dan darah adalah hal biasa, sebagaimana kelaparan dan wabah. Tiap hari terhitung nyawa pergi, apa ini hukum alam mengurangi penghuni bumi.
Diusia kanak, senjata jadi kebutuhan bukan sekedar mainan. Perang memanggilmu, dan kamu tau hidupmu mungkin tinggal hari esok, padahal kanakmu belum usai.
Posted by opera classic at 1:37 PM 0 comments
Masalah utama
Tiap hari pasti ada masalah, seakan-akan tiap hari hidup kita hanya untuk menyelesaikan masalah. Masalah pribadi, kesehatan, keluarga, teman, pekerjaan, dan seabrek masalah dari yang kecil mengusik kenyamanan sampai masalah-masalah besar yang bikin sakit kepala.
Masalah adalah suatu kejadian yang tidak kita harapkan. Di dunia ini, yang paling kritikal adalah masalah perut. Orang lapar lebih berbahaya dari orang jahat, begitu kata sebagian orang. Namun, jika dikaitkan dengan falsafah hidup, rejeki sudah ada yang mengatur, kita hanya menjemput bagian yang telah dijatahkan untuk kita. Bahkan burung-burung yang tidak punya akal pikiran, jika ia mau terbang pagi-pagi, pulangnya pasti kenyang dan membawa makanan untuk anak-anaknya yang menunggu di sarangnya.
Apakah dengan sudah terisinya perut, masalah kita sudah selesai ? ... Ya, masalah utama kita sudah selesai.
Posted by opera classic at 1:35 PM 0 comments
Oct 24, 2008
kita
lelah lemah di terik hari
mereda asa meremas mimpi
satu tarik napas mengupas gundah
aku sendiri dan senja berlalu
hanya matahari, hanya bulan, hanya bintang
tiada hari tiada masa
lembah dan puncak hanya setapak jalan
kehidupan adalah perputaran
kebahagiaan kesedihan seperti kepahitan adalah rasa
dan aku di sini sendiri tiada
dan bukan siapa-siapa
dan kamu sendiri di sana
dan bukan siapa-siapa
mungkin kita hanya hamba Tuhan ...
Posted by opera classic at 4:45 PM 0 comments
Oct 23, 2008
Seorang sahabat
Aku, ya aku yang menulis di blog ini memiliki seorang sahabat. Aku katakan sahabat karena hubugan kami cukup akrab, bahkan antara kami sering bercerita tentang hal-hal yang pribadi.
Setiap sore sepulang kerja aku biasanya mampir dulu ke rumahnya baru mandi dan salin di kontrakanku sendiri. Kadang-kadang kalau aku tidak mampir, malamnya habis isya dia main ke kontrakanku.
Usia kami tidak jauh beda, hanya saja aku setahun lebih tua darinya. Dan kami tidak bisa dikatakan remaja lagi, karena sudah sama-sama memikirkan (paling tidak terbesit hasrat) untuk menikah dan membangun rumah tangga.
Namun, diusia kami yang sudah dewasa, masih saja kekanak-kanakan membelenggu sikap, perbuatan dan tingkah laku kami.
Kami sering bercerita tentang hal-hal pribadi satu sama lain, seperti tentang pacar.
Yang saya herankan sekali, dia seorang sahabat yang sangat sensitif. Percaya atau tidak, nonton film india Mohaten menangis, lihat temannya bahagia di pernikahan menangis. Tidak diajak bercanda ketika bekerja pikirannya sudah gak karuan.
Banyak kisah hidupnya yang bikin aku tertawa, sedih juga marah. Pernah suatu hari kami bersepeda motor ke pasir putih, sebuah daerah wisata pantai di Tulung Agung. Jalan yang ditempuh menuju titik lokasi berkelok-kelok dan tanjakannya banyak yang curam.
Waktu itu aku yang nyetir sepeda motor, untuk menempuh sebuah tanjakan pendek tapi cukup curam, aku mengambil ancang-ancang dengan memacu sepeda motor cukup kencang. Nah, ketika sudah mencapai separuh dari tandakan tiba-tiba sahabatku teriak minta berhenti. Sampai di pucak tanjakan aku menepi dan berhenti dan tak disangka sahabatku muntah-muntah, mabuk karena pendakian terjal tadi. Katanya ususnya seakan naik ke atas kepalanya.
Duh, sampai sekarang dia tak berani kuajak ke sana lagi yang katanya taruhan nyawa.
Sekarang aku masih bersahabat dengannya dan aku yang paling banyak meminta nasihat darinya.
Posted by opera classic at 10:48 AM 0 comments
Oct 22, 2008
Panas panas ...
Hari kemarin hujan sore-sore. Dua hari sebelumnya hari panas membakar kulit, matahari seakan mengamuk. Isu di tv, lima hari ke depan suhu diatas 30 derajat celcius.
Ruanganku panas, dua ac yang bertengger di diding samping ruangan tiada berkutik. Temanku yang badannya agak bongsor keringatan setiap saat. Apa ini fenomena ozon ? global warming ?
Karena pengaruh gas rumah kaca ?
Dua hari kemarin juga suasana agak panas. Terlihat dari wajah beberapa manager yang ikut meeting manajemen. Meeting yang diadakan sekali sebulan, mereview pencapaian terhadap target, penjualan, produksi, delivery, maintenance, dll.
Biasanya bos pada marah di momen tiap bulan ini. Kadang sampai gebrak meja, di depan para manajer.
Kebetulan, ada kejadian keterlambatan pengiriman order pelanggan group, yang menyebabkan produksi pengemasan akhir mereka berhenti. Khabar ini langsung sampai di mata para bos yang sedang meeting. Merah muka bos, marah-marah besar. PPIC kena damprat, dispatch kena semprot. Ujung-ujungnya balik menghantam factory manajer sebagai father of the factory.
Permasalahan berlanjut lagi dengan banyaknya proof print yang terlambat pengerjaannya.
Padahal pabrik sepi order, penjualan sampai ngemis-ngemis, kok ngerjakan proof print saja lambatnya minta ampun. Bahkan ada yang sampai sebulan nggak kelar-kelar.
Meeting bubar, udara siang masih panas, mungkin kian panas.
Posted by opera classic at 12:42 PM 0 comments
Oct 21, 2008
Kekasihku
Kekasihku bukan bidadari
Cantiknyapun gak seperti dewi-dewi
dia hanya gadis desa
yang kini smakin dewasa
Kakasihku juga bukan malaikat
salah & dosa pasti melekat
dia hanya gadis pemalu
kadang ditanya diam melulu
senyum melulu ...
Posted by opera classic at 3:06 PM 0 comments
Oct 20, 2008
Makasih yang Mangkel
Dalam keberadaan kami
sebagai ciptaan yang tercipta beda
terkadang ketidakmampuan bertengger
temani kehidupan kami
kami orang kecil
tidak perlu berbesar diri di hadapan kami
seberapapun besarnya dirimu
tetaplah kami orang kecil
kami terpinggirkan sampai jauh dari sudut bola matamu
kami jauh tersisih dari bibir kepentinganmu
janji kamu kepada kami cuma ucapan lalu
sering terlupa dan tersingkir
maaf jika kami orang jauh
jika memiliki kalian merugi diantaramu
patutlah terima kasih atas uluran tanganmu
terutama disaat-saat tanganku
melambai tanganmu
dan tiada tangan lain
Smua tlah terjadi
bibir ini berucap makasih
tiada yang sempurna
meski sesal malu cukup mengganggu
makasih atas bantuan
tiada terhitung jumlah tanganmu
yang terulur dalam hidupku
makasih ...
Makasih buat yang mewakili ortu-ku melamar gadis yang paling kusayangi kemarin minggu.
Posted by opera classic at 3:02 PM 0 comments
Oct 16, 2008
5 Why for Blogger
5 why ... ?
Yup, saya mengenal dan mengingat kata ini dari sebuah perusahaan langganan yang bergerak di bidang manufacturing elektronik.
5 Why adalah sistem mereka dalam mem-follow up suplier (kami) jika ada bad produk yang disupplai terdeteksi oleh mereka.
Karena perusahaan tempat saya bekerja adalah perusahaan yang bergerak di bidang kotak karton gelombang (corrugated carton box, kerennya), maka beberapa kriteria defect karton antaranya ; poor printing (cetakan belang), shift printing (cetakan geser), overlap (flap ketika ditutup tumpang tindih), gap joint (sambungan lidah dengan lebar kedua dari karton menganga melebihi 6 mm), blur printing (cetakan njembret), torn (karton sobek), joint homo (karton yang double joint dijoint sisian), dll.
Dari NG yang ditemukan tersebut mereka menerbitkan form yang namanya 5 Why. Form ini digunakan sebagai supplier defect countermeasure report.
Dalam form tersebut berisi :
1. Deskripsi nama barang yang NG.
2. Deskripsi NG.
3. Kategori NG (mayor/minor).
4. 5 why terjadinya NG.
5. 5 why kejadian NG tidak terdeteksi sampai terkirim ke pelanggan.
6. Countermeasure terhadap NG ; mulai kapan, oleh siapa, dimana, apa, dan bagaimana
7. Countermeasure NG tidak terdeteksi ; mulai kapan, oleh siapa, dimana apa, dan bagaimana.
8. Verifikasi dari contermeasure oleh yang bertanggungjawab.
Jika 5 why tersebut adalah sebuah sistem dari perusahaan dalam mengendalikan mutu terhadap produk yang mereka order kepada supplier dan sekaligus tindaklanjut pengobatan dan pencegahan terhadap bad produk tersebut di sisi langganan, bagaimana dengan para blogger, tidakkah kita perlu menetapkan sebuah sistem yang mengenali kekurangan dari blog kita, kemudian follow up apa yang harus dilakukan untuk memperbaikan kekurangan tersebut. Tentu saja, semua ini harus dimulai dengan menentukan standar-standar minimal yang harus ada dalam sebuah blog.
Berikut 5 why saya coba uraikan untuk blog :
1. Deskripsi blog
2. Deskripsi cacat blog
3. Kategori cacat (prioritas/standar)
4. 5 why terjadinya cacat
5. 5 why cacat tidak diketahui sampai blog dipublikasikan di internet
6. Countermeasure (tindak lanjut penanganan masalah yang terukur) terhadap no.4
7. Countermeasure (tindak lanjut penanganan masalah yang terukur) terhadap no.5
8. Diverifikasi oleh pemilik blog
Nah, jika 5 why yang pertama diterbitkan oleh sebuah perusahaan untuk perusahaan lain (suppliernya), 5 why for blogger siapa yang menerbitkannya dan kepada siapa ?
Jika sebuah standar kelayakan sebuah blog sudah ditentukan maka 5 why tersebut bisa diterbitkan oleh siapa saja termasuk empunya blog itu sendiri kepada sang pemilik blog.
Dan sejauh mana wewenang dan legitimasi dari 5 why ini, mungkin hanya sebatas kesadaran dari masing-masing blogger dalam memenuhi standar blog yang seharusnya.
Dengan demikian sebuah standar blog yang dibuat adalah sebuah studi kelayakan terhadap blog untuk layak diperlihatkan kepada orang lain (di dunia ini).
5 why ini paling tidak adalah sebuah inner journey blog, intropeksi yang diharapkan membawa perkembangan positif dari blog tersebut.
Posted by opera classic at 2:38 PM 0 comments
Oct 10, 2008
Salah lagi ...
Setelah 8 tahun menjadi karyawan, kesalahan kerja terjadi lagi hari ini.
Setiap order dari pelanggan diberi nomer artikel masing-masing dengan nomer unik berupa nomer urut.
Sebenarnya kesalahan ini terjadi sebelum libur lebaran kemarin, namun ketahuannya baru tadi siang. Waktu itu aku turunkan beberapa order dari salah satu pelanggan, diantaranya artikel 236 sejumlah 6.000 pcs dan artikel 238 sejumlah 500 pcs. Entah karena tidak konsentrasi atau keburu-buru, kemungkinan besar waktu itu aku salah lihat, artike 236 terbaca artikel 238 sehingga aku turunkan order tersebut dengan artikel 238 sejumlah 6.500 pcs.
Duh, sampai kebagian PPC juga tidak terdeksi adanya kejanggalan tersebut, akhirnya tadi siang menumpuklah barang di produksi dengan artikel 238 sekitar 4.000 pcs, padahal yang diorder oleh pelanggan hanya 500 pcs saja. Dan artikel 236 yang seharusnyan 6.000 pcs itu nil.
Akhirnya, ... sekarang menunggu dimarahi lagi oleh sang ibu manager, bisa-bisa runyam nih...
Baru saja kemarin aku terkena Surat Peringatan, sekarang salah lagi ...
Ah, tarik nafas panjang ah ....
Posted by opera classic at 9:22 PM 0 comments
Tentukan Tujuan
Jika anda tidak mentukan arah hidup anda, maka keadaan akan membawa anda kemana saja arah angin berhembus. Jika anda tidak menentukan tujuan anda, maka anda hanya melewati satu perhentian dan perhentian lain dalam perjalanan anda dan anda tidak akan pernah sampai kemanapun.
Tentukan tujuan anda, kenali apa yang anda inginkan, gali hasrat terdalam anda. Kemudian bekerja, berinvesatasilah untuk mencapainya. Fokus dan fokus, jangan berhenti sebelum mendapatkan tujuan anda.
Jangan pernah pedulikan apa yang dikatakan orang lain tentang apa yang bisa dan tidak bisa anda lakukan dalam mencapai tujuan anda. Anda bisa mempelajarinya, selama anda ingin dan menyisihkan waktu dan perhatian anda untuk mempelajarinya.
Ingat, tujuan anda bukan bukit terjal yang harus didaki, melainkan dataran tinggi yang harus dilalui. Setinggi dan sebesar apapun pohon di tengah hutan, jika anda mengkapakkan setiap hari, lama-lama akan tumbang juga. Demikian pula dengan tujuan anda, sesulit apapun untuk mencapainya, tempuhilah dengan gigih, pasti akan tiba juga.
Tulislah tujuan anda, pajanglah di setiap tempat yang bisa anda baca setiap saat, karena tujuan adalah mimpi yang dilengkapi dengan tanggal. Dan anda akan menjadi sebesar dan sebahagia tujuan anda.
Posted by opera classic at 9:12 PM 0 comments
Seharusnya, bukan semaunya
Kini aku mencoba rutin blogging tiap hari, minimal 1 jam, sepulang kerja.
Kegiatan blogging selama ini aku lakukan untuk mengisi kesenggangan dan pelarian dari kesumpekan di kos-kosan.
Sebenarnya kegiatan nge-blog aku lakukan dengan tujuan mendapat passive income dari internet, sampai sekarang aku belum memperoleh se-senpun.
Yah, seharusnya aku ngeblog terjadwal, seharusnya tiap hari. Bukan semau dan se-mood -ku saja.
Kujadwalkan kegiatan nge-blog ini kulakukan 1 jam tiap hari, di atas jam 9 malam.
Kan ku tulis apa saja .... itu moto-nya.
Posted by opera classic at 9:03 PM 0 comments
Oct 7, 2008
Makna Kehidupan
Jika kehidupan pasti menjelangi kematian
buat apa kita hidup, menghabiskan udara, air, api,
merebut tanah-tanah ...
Jika kehidupan pasti meninggalkan hari kemarin dan menanti datangnya esok
buat apa hari ini, detik ini, saat ini yang juga mesti punah, pudar, pergi ...
Jika kehidupan sekedar makan 3 kali sehari
buat apa gandum berlumbung-lumbung, buat apa harta berwaris-waris
padahal semua tau hari esok belum tentu milik kita.
Jika kehidupan yang melambungkan nama hanya menorehkan cela ketika kejatuhan dipergilirkan
buat apa ngos-ngosan tunjukkan jati diri, berteriak siap aku, siapa kamu.
Kemana saja kita menuju, kita membawa, kita menentukan kehidupan kita,
tidak pernah jua kita lepas dari cengkeraman hari
tidak pernah luput gerbang maut menangkap kita
tidak pernah tidak kita kan hilang ke dunia lain
tidak pernah tidak kita kan bangkit
di hari yang tidak akan pernah tidak yang pasti ada.
Kehidupan demi apa kita habiskan isi bumi ...
makna kehidupan tidak cukup dengan pencarian
makna kehidupan lebih dari cukup untuk sekedar dirasakan direnungkan,
hikmah tidak jauh dari raga jika jiwa menyelemi.
jika kehidupan yang membawa, tidak usah tunjuk diri dalam kehidupan
cukuplah tau atas diri dengan cela aibnya.
bahkan seberat sayap nyamukpun dunia tiada lebih berharga
apa yang ingin dipertunjukkan di sana.
Makna kehidupan terlihat ditelaga air jernih
di dalamnya banyak kuasa yang Satu
dan di semua pun banyak makna
yang menuju pada yang satu
Hari ini bangga hidup di jaman komputer dan populer
hari esok mungkin malu karena waktu berjalan tanpa teramal
hari ini hingar bingar tawa canda
pasti esok ada tangis dan ratapan
dan sebaliknya ...
Selama satu waktu yang menggenggam
tiada yang satu selain Dia
atas kasih sayangNya nafas ini bernadi
atas rahmatNya perut ini terisi
atas rezekiNya harta tersisih
atas apapun kehidupan
atas Dia
tiada makna kehidupan
semua berlabuh kepadaNya
hanya Dia
bukan siapa-siapa
Posted by opera classic at 3:44 PM 0 comments